Wednesday, March 21, 2012

SURAT CINTA BUAT IQLIMA

/indra nara persada/

SURAT CINTA BUAT IQLIMA

Telah kubunuh Habil
telah kubunuh saudara-saudaraku

Iqlima!

Kubunuh tubuhku dalam rahimmu
jiwaku dalam ketubanmu


. februari 1989 – februari 2012

Thursday, March 15, 2012

Sajak-sajak INDRA NARA PERSADA, 1981 – 1990 (7)


/indra nara persada/

DALAM SUSUMU DALAM PEKASIHMU

Selamat tinggal sayang. Dalam susumu
kutemu sebilah pisau
mengiris-iris mulutku.

Selamat tinggal sayang. Dalam pekasihmu
kutemu sebilah mimpi
meliang-liang langkahku.


. 14 juni 1984


/indra nara persada/

KEPING TUBUHKU MENGGELIAT

dalam dingin menusuk-tusuk mencabik pagi dini
keping tubuhku menggeliat, di ranjang
kaudatang menating piring mengumpulkan sendok
menenteng garpu menggerumas nafsu memamah tubuhku.
kepalaku hilang aku tak tahu.


. 1 februari 1984


/indra nara persada/

PEREMPUAN PERAMAN

perempuan peraman itu menggeliat
daunpintunya membuka. buahdadanya
pisau menganga membagi-bagikan pahanya

“zulaikha! zulaikha!”

Monday, March 12, 2012

Sajak-sajak INDRA NARA PERSADA, 1981-1990 (6)


/indra nara persada/

ENGKAU LIHATKAH

engkau lihatkah ujung tangan ini bergetar
mohon nian padamu

kami rakyat kecil
ditekan di ujung K besar
negeri kami bukan lagi milik kami
kami orang asing di sini
punya langit bukan punya kami
punya bumi bukan punya kami
punya suara
bukankah punya kami

lihatlah ujung daun bergetar
bawa kabar dan tanda-tanda
sarat muatan kerahasiaan


. 1982


/indra nara persada/

TERLALU SEDERHANA

terlalu sederhana kata yang kudapat dalam kaca
                                (di sini
                                dikubur
                                gumam sebuah puisi)


. 1982


/indra nara persada/

NYANYIAN RUMAH GADANG

Ketipak malam membasah mimpi seorang gadis
melulur dendam membasuh celana dalam
dalam rumah gadang terlampau luang

Sunday, March 4, 2012

Sajak-sajak INDRA NARA PERSADA, 1981-1990 (5)


/indra nara persada/

MONOLOG PERKAWINAN

: buat istriku

seperti rima ombak tak pernah penuh kita berkayuh
di langit angka matahari menunjuk jam satu
sudah lewat waktu berpacu
diamlah dalam rumahku

kerabat tak lagi pergi pergi
kaudengar ricik pasir sampai di tepi?

gairah tinggal hanya kelip damar, sayang
waktu tiada mencampak luka dan rindu

dan Rindu? inilah nyanyi menjelang Sepi
- bila esok aku mati, tanamkan sepucuk hati
  biar kelak buahnya tiada, bagikan juga buat si bayi


. 1982


MARRIAGE MONOLOGUE

: for my wife

such as rhyme of waves never full we paddle
in the sky the sun digit is pointing at one o’clock
time to race has passed
keep to my home silently

relatives no longer go away
did you hear rushing sand reach for the edge?

desire left behind only the flicker of resin torch, it is a pity
time no threw the wounding and yearning

and deep Longing? this is the song before the Lonely
- if I die tomorrow, planting a piece of heart
  although no fruit one day, share it for the baby

. 1982


/indra nara persada/

KITA BERDUA

kita berdua di sini
ada ketukan

(ketukan itu tiap kali kita bertanya
ketukan itu tiap kali kita saling tak menyapa)