TUBUHMU BERBALUT PURNAMA
ketika engkau dan aku terlalu dekat
gelombang pasang memasang jerat.
dadamu membuka, tubuhmu
berbalut purnama.
di lembah tanpa suara
kugumamkan satu mantra
: cinta!
“dan kita? adalah serigala
pemburu luka.”
. 20 Maret 2011
AGAR CINTA LEKAS BERBUAH
di jalan berkah segala dipermudah. lihatlah
di depanmu anak-anak rembulan melangkah
tak lelah, menanam rindu
agar cinta lekas
berbuah.
“kutunggu di rumah Allah,”
tulang hati mereka merapal hikmah.
di akar mihrab dua nama seijab
aku dan engkau.
. 16 februari 2011
WAKTU SIAPA YANG GAGU
dadap berderap meruntuhkan duri. dalam di darah
luka mengisap nanah, menunggu kabar serapah
yang tumpah dari mulut perempuan tampah.
"waktu siapa yang gagu ketika bertemu batu hatimu?"
. 5 februari 2011
TSUNAMI DAN GEMPA
KUSIMPAN DI MATAJIWA
membaca samudra yang mengacakan cahaya
di tubuhnya, aku bertanya, “begitu tenangkah
engkau menunggu matahari membenamkan diri
di ufuk matahatimu?”
menulis tubuhku pada setiap relung purnama dan
pada karang bulan mati, samudra bersabda,
“tsunami dan gempa kusimpan di matajiwa. kelak
ada masa ia kembali menebar bermiliar mil liar makna.”
. 12 desember 2010
MENGGENGGAM MAUT
di desah pantai kulihat engkau
melambai. memanggilku, rindu.
“kubawakan doa, bersama cinta,” bisikmu.
di hempas karang ombakku pasang.
“kuijabkan ke dalam batang tubuh
dan pohon ruh,” jawabku.
gelombang memainkan laut. aku
dan kau menggenggam maut.
. 11 november 2010
KEMBALILAH BERSAMA HUJAN
di antara rerintik rinai
daun sunyi menembangkan mimpi
tentang rindu yang pergi.
"kembalilah bersama hujan
agar pohon tumbuh tak enggan."
. 10 november 2010
No comments:
Post a Comment