Thursday, February 16, 2012

Sajak-sajak INDRA NARA PERSADA, 1976-1980 (7)


/indra nara persada/

LABALABA MENJARING MATAHARI

labalaba meregang tubuh
                                    seuntai seuntai
matahari menggulung rambut
di seberang sungai para penggali
                                    mengenakan
bosan pada caping mereka

para penggali itulah yang berteriak
: labalaba menjaring matahari
dengan caping melingkar
mengguling seperti mengintai

tinggal separo caping tinggal
separo kepala dari rambut tinggal
seuntai matahari
                        menggelinding
                                             sejengkal
di atas jaring labalaba


. 1980


/indra nara persada/

BERITA TENGAH MALAM

Meja kosong. Tengah malam
mengetik perempuan berbaju putih.

Tik! Tik! Tik!
Bocor kamar ini!
Seekor lipas tiba-tiba mati.

Di koran esok pagi dalam headline
dan tajuk rencana, ada berita pembunuhan. Seekor cecak
dituduh. Perempuan berbaju putih itu berlari
menggendong hujan jatuh. Tik! Tik! Tik!

Tunggu dulu!

Meja kosong! Tengah malam
seekor cecak telah lama menangis.


. Padang, 1980


/indra nara persada/

TERLAHIR DARI NOL

Terlahir dari nol
Jadi satu
Kau dan aku

Terlahir dari nol
Jadi ku
Dimensi waktu

Terlahir dari nol
Jadi kau
Ku tak tahu


. 1980


/indra nara persada/

PESAN

: ini puisi
buatmu sayang

sehelai merahputih, sebatang kemboja,
dan nisan tanpa warna. aku kan tenang
ada di sana


. 26 agustus 1980/16 september 2010


/indra nara persada/

SEBUAH IRAMA, MASIH

Sejak dulu malah, aku selalu mengata
Tapi perempuan bernama cinta itu semakin
asing saja laiknya

Meniup angin di luar, mengantar suara
di senja, menebar aroma. Darahku
entah menunggu siapa

Ada tiba-tiba menganga
Sebuah irama, masih


. 1 juni 1980


/indra nara persada/

WAKTU SEORANG GADIS

Waktu bola matahari pecah berpelantingan, seorang gadis
menengadah selembar harapan dan sehelai kain kafan.
Waktu burung burung pengembara melayang rahimnya,
ia tak bicara.
Waktu ia pecah berpelantingan,
: Tuhan beri padanya bisa.


. Padang, 1980


/indra nara persada/

SETELAH

Setelah waktu yang tak saling menyapa itu
kami tiba-tiba jatuh
Setelah sepi yang tak saling berkesudahan itu
aneh, kami jadi akrab
(Tuhan telah mencipta semesta dalam tujuh hari
sebelum kembali sepi)


. padang, 1980


/indra nara persada/

DITIMPA DAUN HUJAN

daun kelapa daun bunga
daun pisang daun telinga
daun pintu daun batu
ditimpa daun hujan

daun luka
kok jadi lain!


. 1980


/indra nara persada/

DIAMDIAM 1

sebungkus luka dikubur diamdiam
sebungkal bunga tumbuh diamdiam
sediam diam diam diamdiam


. 1980


/indra nara persada/

DIAMDIAM 2

diamdiam luka diam
diamdiam bunga diam
diamdiam diam diam


. 1980

No comments: